Dalam melakukan kontrol kecelakaan pastinya kita sangat memerlukan data-data yang bisa mendukung sistem investigasi agar jalan lancar dan dapat memperoleh akar permasalahan dari kecelakaan yang terjadi. Data-data pendukung itu sering dimaksud dengan 4 P (Part, People, Papper, Position).
Part Kumpulkan semua bagian-bagian dari perlengkapan maupun bukti-bukti lapangan, saksikan bagian-bagian yang mungkin mengenai/tumbukan, bagian yang retak, bentuk patah atau rusaknya, ketidaksamaan bentuk (mengembang, penyok/ringsek, bengkok, terputar, dan lain sebagainya), People Mencari kebanyakan orang yang dapat disuruhi info dalam kecelakaan itu, baik yang ikut serta segera (saksi segera) ataupun yg tidak ikut serta tetapi masihlah memiliki jalinan (saksi tidak segera), dan saksi pakar. Saksi segera yaitu orang yang lihat atau ikut serta segera saat kecelakaan terjadi. Saksi segera salah satunya pelaku atau korban (bila masihlah hidup), dan beberapa orang yang lihat di tempat peristiwa. Saksi Tidak segera yaitu orang yg tidak ikut serta segera atau tidak lihat peristiwa namuan masihlah memiliki jalinan dengan pelaku atau korban. Contoh dari saksi tidak segera yaitu pengawas, rekan kerja pelaku atau korban, orangtua atau keluarga, tetangga, dan sebagainya. Saksi Pakar yaitu orang yang memiliki pengetahuan mengenai perlengkapan/unit yang ikut serta dalam kecelakaan, dokter, dan beberapa orang yang mungkin tahu sistem kerja dengan baik seperti trainer. Papper Dokumen-dokumen pendukung seperti data kontrol kesehatan, data service perlengkapan, data training, data tachometer/kecepatan unit, data perawatan gedung, data kontrol kelayakan, dan lain sebagainya. Kumpulkan data sebanyak mungkin, jikalau nanti tidak diperlukan, data ini dapat dipilah-pilah. Position Ukur semua letak dan buat sketsa dengan ukuran-ukuran yang sesungguhnya, kompliti data dengan bebrapa photo tempat peristiwa dari semua pojok. Bahkan juga kerjakan pengambilan gambar yang sangat mungkin semua tempat terfoto (pemandangan). Data yang diperlukan yang menyebutkan posisi yaitu letak atau posisi korban dan pelaku, posisi unit atau perlengkapan yang ikut serta, jarak pengereman, jarak satu kendaraan dengan kendaraan lain yang ikut serta, apakah korban menggunakan alat pelindung diri seperti sepatu safety, helm safety, pakaian safety dll, posisi benda yang terlempar, dan lain sebagainya. Data lapangan baiknya cepat di ambil setelah kecelakaan terjadi, hal semacam ini untuk menghadapi hilangnya bukti-bukti lapangan oleh orang yg tidak tahu pentingnya data atau oleh orang yang berniat ingin menyingkirkan bukti lapangan. Data dilapangan akan sangat menolong dalam investigasi kecelakaan kerja, terlebih saat saksi-saksi di rasa sembunyikan kenyataan yang sebenarnya. Oleh karenanya, kumpulkan data-data sebanyak mungkin meskipun beberapanya mungkin tidak dipakai, tetapi data-data lapangan yaitu bukti-bukti yg tidak pernah mungkin berbohong.
0 Comments
1. Deteksi kedekatan (Proximity detection) Tak ada yang aman mengenai tambang, namun beberapa tempat di tambang lebih beresiko dari pada yang lain. Tehnologi deteksi kedekatan dapat mengingatkan penambang mengenai daerah dengan atap (roof) yang lemah atau lantai (floor) tidak stabil. Peringatan itu dapat di sampaikan pada orang lain juga. Dalam soal beberapa penambang tidak cukup hanya cepat membebaskan dirinya-sendiri dari daerah beresiko, siaga akan berperan untuk memberitahukan tim penyelamat dimana, tepatnya, penambang yang terjebak. Perubahan hari esok mungkin mengakibatkan info lebih banyak dari sebatas info tempat. Misalnya, status kesehatan penambang, dapat memberi info penting mengenai penyelamat sumber daya yang mereka dapat berikanlah sesaat operasi ekstraksi berjalan. Komunikasi real-time dapat dipakai untuk menolong penambang melakukan apa yang dia dapat untuk meninggalkan zona bahaya, dibanding dengan cara komunikasi yang alami delay waktu.
2. prosedur keselamatan (Safety procedures) Tehnologi dapat menyelamatkan nyawa, namun akan tidak banyak berbuat baik bila penambang jadi asal-asalan tentang praktek basic keselamatan. Sign in dan keluar untuk menerangkan kehadiran mereka, meyakinkan kalau masker oksigen, sepatu safety lokal dan respirator bekerja dengan baik, dan kontrol untuk lihat kalau senter yang fungsional dan baju masihlah utuh yaitu satu hal, harus dengan beberapa praktik ini dapat mungkin saja penyebabnya pada hidup dan mati. Kebiasaan keselamatan tidak beralih dan tidak bergantung pada umur seseorang penambang, pengalaman, atau manfaat pekerjaan. Manajemen harus selalu mengutamakan pentingnya ikuti dasar keselamatan, dan menyatakan kembali bahaya bila penambang meremehkan prosedur dan tidak cocok dengan protokol perlindungan. 3. Denda (Fines) Menjaga catatan keamanan yang bersih yaitu tanggung jawab perusahaan pertambangan. Menghukum perusahaan pertambangan ketika karyawan mereka mati harus jadi tanggung jawab pemerintah. Kecelakaan tentu terjadi, baik melalui kekeliruan manusia, rusaknya tehnologi, atau bencana alam, namun bila penyelidikan tunjukkan kalau perusahaan pertambangan memiliki beberapa kekeliruan dalam hilangnya nyawa, maka denda dan hukuman yang lain harus memaksa untuk menangani permasalahan apapun yang sudah terjadi untuk meyakinkan keselamatan pekerja. 4. Inspeksi (Inspections) Denda perusahaan setelah kecelakaan terlambat untuk menghindar kematian atau cedera, hingga tubuh pengawas pemerintah harus betul-betul mengecek tambang dengan cara pro aktif dan dengan cara acak. Ini akan menerangkan keadaan tambang dan perlengkapan, dan kebijakan dan prosedur keselamatan perusahaan, sebelumnya ada suatu hal yang salah. Peringatan dapat diberikan untuk pertama kalinya atau pelanggaran kecil, namun mungkin lebih efisien untuk kenakan denda lepas dari kondisi, untuk menguatkan pentingnya janji perusahaan dan selekasnya melakukan semua suatu hal yang dapat untuk melindungi pekerja tetaplah aman. 5. Detektor gas (Gas detectors) Detektor gas dapat memerankan penting, peringatan penambang modern ketika mereka berada dalam bahaya paparan gas beracun. Peringatan dapat di sampaikan pada semua anggota tim pertambangan, dan perbaikan pada tehnologi akan membiarkan mereka ketahui kehadiran gas beresiko sebelumnya mereka berani bekerja terlalu jauh. 6. Pencatatan yang baik (Good record-keeping) Pada th. 1968, 78 penambang tewas dalam apa yang di kenal sebagai Upper Big Branch Bencana Tambang di West Virginia. Debu batubara terbakar mengakibatkan ledakan fatal diTambang Upper Big Branch. Legislasi dikenalkan th. ini mengharuskan manajemen tambang dan operator untuk menaruh catatan dan log dari pembelian debu batu. Ini harus aktifkan Keselamatan Tambang & Administrasi Kesehatan untuk meyakinkan kalau operator tambang melakukan apa yang mereka dapat untuk meyakinkan kalau ledakan dari debu batubara belum terakumulasi dalam tambang mereka. Safety harness yaitu type perlengkapan pelindung diri yang didesain membuat perlindungan orang/manusia, binatang, atau objek untuk hindari cedera atau rusaknya. Harness yaitu pengikat yang tersambung pada object stasioner dan non-stasioner dan biasanya di buat sejenis tali, kabel atau anyaman yang dapat mengunci objek. Beberapa type safety harness/body harness dipakai dengan menggabungkan shock absorber, yang dipakai untuk mengatur perlambatan ketika ujung tali terwujud. Salah satu contoh seperti bungee jumping.
Di Amerika Utara, Safety Harness di pakai untuk perlindungan pada resiko jatuh dari ketinggian seperti dalam aktivitas konstruksi industri dan memiliki standard kemampuan design yang di keluarkan oleh ANSI (American National Standards Institute) di Amerika Serikat dan oleh CSA (Canadian Standards Association) di Kanada. Dengan cara khusus, standard untuk safety harness yang di keluarkan yaitu ANSI Z359. 1 dan CSA Z259. 10. Standar-standar ini diperbaharui kurang lebih setiap empat sampai lima th. hingga sangat penting untuk meyakinkan versus paling baru yang direferensikan. Selain Safety harness, sepatu safety juga sangat penting perannya untuk perlindungan kerja. American National Standards Institute (ANSI) yaitu sebuah instansi nirlaba swasta yang mengawasi pengembangan standard konsensus suka-rela untuk product, layanan, sistem, system, dan personil di Amerika Serikat. Instansi itu mengawasi pembuatan, diberlakukannya, dan pemakaian beberapa ribu etika dan dasar yang dengan cara segera beresiko bisnis di nyaris setiap bidang. Instansi itu juga mengkoordinasikan standard Amerika Serikat dengan standard internasional hingga beberapa produk Amerika Serikat dapat dipakai di semua dunia. Instansi itu berikan akreditasi untuk standard yang yang diperkembang oleh perwakilan dari instansi pengembang standard, lembaga pemerintah, grup customer, perusahaan, dan sebagainya. Standard itu meyakinkan agar ciri-ciriistik dan kemampuan product yang berkelanjutan hingga orang-orang memakai pengertian dan arti yang sama, dan product diuji lewat cara yang sama. ANSI juga berikan akreditasi untuk organisasi yang melakukan sertifikasi product atau personel sesuai sama kriteria yang diputuskan dalam standard internasional. Apakah kalian tau sepatu safety itu apa?. Sepatu safety yaitu sepatu khusus yang di buat di mana mempunyai tujuan untuk keselamatan di bagian kaki untuk si penggunanya. Sepatu Safety adalah salah satu Alat Pelindung Diri yang harus dipakai oleh seorang ketika bekerja manfaat hindari resiko kecelakaan.
Awal mulanya Sepatu safety di buat dengan dengan design yang serupa dengan sepatu boots untuk di gunakan oleh pekerja proyek, manufacturing dan konstruksi. Namun pada perubahannya sepatu safety mengadaptasi beberapa jenis resmi dan casual yang umum digunakan bekerja di kantor/office ataupun jalan-jalan atau enjoy. Sepatu safety bukan sekedar membuat perlindungan bagian badan pekerja pada ada resiko kecelakaan saja, namun juga pekerja semakin lebih leluasa bergerak hingga dapat tingkatkan efektivitas dan hasil produksi yang diinginkan. Sepatu safety terbuat dari kulit dengan gabungan metal di mana bagian bawahnya terbuat dari karet yang tebal. Sole bawah Sepatu Safety terbagi dalam : 1. Sole Bahan Synthetic, di mana kombinasi kimia synthetic yang padat, hingga sepatu ini kuat dan keras. Sole bawah sepatu keselamatan kerja yang memakai synthetic, dipakai untuk tempat kerja yang berat, seperti tempat kerja yang banyak bahan kimianya, banyak benda-benda tajam atau pecahan kaca dan tempat kerja yang lantainya sangat panas yang dapat meraih 100 derajat celcius, hingga sole sepatu keselamatan kerja yang terbuat berbahan synthetic yang sesuai di gunakan. 2. Sole Bahan Polyurethane, di mana pada bahan ini sole sepatu akan empuk dan enteng, hingga sepatu keselamatan kerja yang memakai sole ini, sesuai dipakai oleh karyawan yang berada di tempat pekerjaan yang tidaklah terlalu berat, seperti di gudang, dibagian produksi yang tak ada pecahan-pecahan besi, atau benda tajam yang lain. Walaupun itu, kadang-kadang ada customer yang bekerja di tempat banyak benda tajam, namun memohon sole terbuat dari polyurethane yang tuturnya lebih enteng. Hal semacam ini dapat dilakukan, jika pada sepatu itu di antara sole bawah dan sole dalam ditempatkan mid sole yang terbuta dari baja ringan, hingga kaki dapat lebih aman dari tusukan benda tajam. Dengan bahan itu, pekerja akan aman dari berbagai kecelakaan pada kakinya. Berikut ini beberapa manfaat dari sepatu safety, simak ya : 1. Membuat perlindungan dari Benda Tajam dan Beresiko. Untuk seorang yang bekerja di ruang beresiko, Sepatu Safety adalah salah satu Alat Pelindung Diri yang harus dipakai oleh pekerja yang peluang dapat terserang pecahan kaca, besi ataupun serpihan yang lain yang pastinya sangat membahayakan telapak kaki. 2. Hindari peristiwa yg tidak dikehendaki atau kecelakaan kerja seperti jari-jari kaki terluka akibat hantaman, tusukan, ataupun timpaan benda yang berat dan keras di bagian kaki. 3. Menghindar Kecelakaan Kerja yang Fatal. Bukan sekedar melindungi telapak kaki saja, Sepatu Safety pun dapat kurangi resiko kecelakaan kerja fatal seperti kejatuhan benda-benda berat. Safety Shoes ini memiliki kemampuan yang cukup kuat dalam menahan berat, hingga resiko patah tulang atau permasalahan yang lain dapat diminimalkan. 4. Membuat perlindungan dari Benda Panas. Di bagian atas dan samping sepatu safety bukan sekedar terbuat berbahan kulit saja, namun juga di buat berbahan metal yang tebal. Dengan hal tersebut sepatu ini dapat membuat perlindungan kaki pada benda-benda yang panas. Benda-benda yang panas banyak dibuat di ruang seperti pabrik las listrik, pengelolaan lampu dan yang lain. 5. Bikin si pengguna makin lincah dalam bekerja. Sol sepatu di buat berbahan karet yang didesign sedemikian rupa dengan maksud agar dapat dihandalkan pada permukaan yang licin. Begitu pengguna semakin lebih lincah dalam bekerja. 6. Membuat perlindungan dari Cairan Kimia Beresiko. Cairan kimia yaitu cairan yang sangat beresiko, dan bagaimana jadinya bila cairan itu tentang kulit? Untuk pekerja laboratorium kimia, sepatu safety harus dipakai. 7. Hindari terjadinya slip atau terpeleset dikarenakan permukaan licin ketika mencapai oli atau minyak yang berada di lingkungan pekerjaan. Oleh Karenanya bagian Sol dari sepatu di buat dari komponen yang Oil Resistance dan tebal. 11 Jenis sepatu safety : 1. Sepatu Safety Boot 2. Sepatu Safety Semi Boot 3. Sepatu Safety Casual 4. Sepatu Safety Sporty 5. Sepatu Safety Pantofel 6. Sepatu Safety Wanita 7. Sepatu Safety Gunung 8. Sepatu Safety PDL & PDH 9. Sepatu Safety Motor 10. Sepatu Safety Proyek 11. Sepatu Safety Boot Laboratorium Jenis sepatu safety terdiri dari : 1. Sepatu Safety Dr.OSHA 2. Sepatu Safety Krisbow 3. Sepatu Safety Caterpillar 4. Sepatu Safety Cheetah 5. Sepatu Safety Jogger 6. Sepatu Safety Krusher Harga sepatu safety Di Indonesia harga safety shoes beragam macam bergantung type dan jenisnya. Harga paling murah dengan kwalitas lumayan sampai terbagus sekitar 250 beberapa ribu s/d 1 juta rupiah. Pada intinya ingin harga sepatu safety berapapun seandainya kuat dan tahan lama meskipun murah yah tidak apa-apa, karena pada intinya sepatu safety di buat dengan manfaat yang sama yakni sebagai alat pelindung diri. Tetapi sekali lagi, seperti sebuah product setiap merk tentu tidak sama spesifikasinya baik bahan dan kekuatannya. So tinggal kamu yang memastikan mana yang ingin diambil. Bekerja di industri konstruksi dapat beresiko. Sifat pekerjaan membawa resiko, dan kecelakaan dapat menyebabkan cedera serius atau bahkan juga kematian.
OSHA (keselamatan dan kesehatan administrasi) hukum mensyaratkan pemberi kerja untuk sediakan tempat kerja yang aman dan bebas dari bahaya. Tetapi, pekerja konstruksi keseharian hadapi bahaya yang meneror kesehatan dan kehidupan mereka. Menurut OSHA, setiap th. : -Mati 1000 pekerja konstruksi berkaitan kecelakaan -Seperempat juta pekerja menanggung derita luka-luka yang menyebabkan kehilangan pekerjaan hari -Konstruksi kecelakaan biaya industri $13 miliar di biaya kompensasi pekerja sendirian OSHA Statistik juga tunjukkan kalau 90% dari kematian terjadi dalam empat kelompok -Tertangkap pada objek -Dipukul oleh objek -Listrik -Falls Kecelakaan ini, oleh karenanya, dapat dihindari dan dapat dijauhi dengan kursus yang tepat keselamatan, aksi mencegah, dan akal sehat. Pekerjaan konstruksi memang dapat beresiko. Jalur pada terlewat dekat dan kematian tidak tebal. Walau, pemerintah akan menegakkan undang-undang kesehatan dan keselamatan dan entrepreneur memiliki keharusan untuk sediakan tempat kerja yang aman dan sehat, itu masihlah tanggung jawab Kamu, dan Kamu berutang pada sendiri dan orang yang Kamu cintai, untuk tetaplah aman dan keluar dari harms way. Regulator pemerintah dan Inspektur tidak bisa ada di website konstruksi selama waktu dan, karena karakter bisnis konstruksi, majikan tidak bisa menanggung tempat kerja 100% aman. Beberapa hal simpel seperti pergantian cuaca atau kurangnya perhatian sebentar dari sesama pekerja dapat mengakibatkan kondisi beresiko dalam waktu relatif cepat. Dengan kursus yang tepat keselamatan, kesadaran hak dan tanggung jawab, dan kewaspadaan pada beresiko Kamu bekerja keadaan Kamu dapat kurangi, bila tidak menyingkirkan sekalipun, resiko terluka ditempat kerja. Tersebut disini banyak hal yang bisa Kamu kerjakan. -Mengambil keuntungan dari program yang disiapkan oleh majikan Kamu, persatuan anda, dan orang-orang keselamatan Kamu kursus. -Mengamati ketentuan keselamatan dan ketentuan setiap waktu. -Tahu perlengkapan Kamu dan memakainya dengan benar. -Memakai perlengkapan pelindung pribadi seperti sepatu safety tepat setiap waktu. -Gunakan tepat kendala dan penjaga selalu. -Jangan mengambil jalan pintas dengan api, listrik, atau jatuh keselamatan perlindungan perlengkapan. -Jadilah meyakini untuk crib, blok dan aman semua beban sesegera mungkin. -Luangkan waktu untuk melakukan pekerjaan dengan benar. -Kondisi kerja yg tidak aman laporan. -Menolak untuk bekerja dalam keadaan yg tidak aman. -Di atas semua, siaga. Ini yaitu kehidupan Kamu dan kesehatan yang sangat memiliki resiko. Bila Kamu lihat kondisi beresiko ditempat kerja Kamu harus membawanya ke perhatian selekasnya dari majikan Kamu, Kamu kerajinan pelayan atau OSHA. Laboratorium kimia merupakan tempat kerja yang memiliki banyak potensi bahaya. Ini mencakup larutan kimia, ledakan reaksi kimia, dan panas dari perlengkapan. Tidak heran, orang yang bekerja di sebuah laboratorium kimia harus memakai perlengkapan pelindung diri (personal protective equipment). Laboratoriumnya harus juga diperlengkapi dengan alat-alat keselamatan kerja.
Sebagai seseorang kimiawan (chemist), saya tidak asing dengan perlengkapan pelindung diri dan peralatan keselamatan laboratorium karena saya kian lebih 10 th. bekerja di laboratorium. Tidak cuma itu, saya sempat juga meningkatkan prosedur keselamatan dan perlengkapan laboratorium kimia baru di perusahaan swasta tempat saya bekerja. Lepas dari itu, bila Kamu baru mengetahui lab dan mau tahu apa sajakah alat-alat keselamatan kerja yang biasanya ada di ruangan itu, Kamu datang ke tempat yang tepat. Berikut 15 alat keselamatan kerja di laboratorium kimia. A. Perlengkapan pelindung diri 1. Jas laboratorium Jas laboratorium (lab coat) berperan membuat perlindungan tubuh dari percikan bahan kimia beresiko. Macamnya ada dua yakni jas lab sekali gunakan dan jas lab berulang-kali gunakan. Jas lab sekali gunakan biasanya dipakai di laboratorium bilogi dan hewan, sesaat jas lab berulang-kali gunakan dipakai di laboratorium kimia. Jas lab kimia dapat berbentuk : - Flame-resistant lab coat – Jas lab yang berbahan dilapis material tahan api. Jas lab type ini pas dipakai buat mereka yang bekerja dengan perlengkapan atau bahan yang keluarkan panas, misalnya peleburan sampel tanah, pembakaran memakai tanur bersuhu tinggi, dan reaksi kimia yang keluarkan panas. - 100% cotton lab coat – Ini yaitu jas lab yang biasanya dipakai di laboratorium kimia umum (misalnya lab kimia pendidikan). Jas lab ini diprediksikan memiliki usia gunakan sekitar satu sampai dua th.. Setelah melalui waktu gunakan terebut, jas ini rawan rusak karena dampak bahan kimia asam. - Synthetic/cotton blends – Jas lab ini dapat terbuat dari 100% poliester atau kombinasi poliester/cotton. Seperti cotton lab coat, jas lab ini dipakai di laboratorium kimia umum. 2. Kaca mata keselamatan Percikan larutan kimia atau panas dapat membahayakan mata orang yang bekerja di laboratorium. Oleh karenanya, mereka harus memakai kaca mata khusus yang tahan pada potensi bahaya kimia dan panas. Kaca mata itu terdiri jadi 2 type, yakni clear safety glasses dan clear safety goggles. Clear safety glasses adalah kaca mata keselamatan umum yang dipakai membuat perlindungan mata dari percikan larutan kimia atau debu. Disamping itu, clear safety goggles dipakai membuat perlindungan mata dari percikan bahan kimia atau reaksi kimia beresiko. Peralatan pelindung mata ini terbagi dalam tiga type, yakni : - Direct vented goggles – Biasanya dipakai membuat perlindungan mata dari debu, tetapi tidak pas membuat perlindungan mata dari percikan atau uap bahan kimia. - Indirect vented goggles – Pas dipakai membuat perlindungan mata dari kemilau cahaya dan debu, tetapi tidak pas membuat perlindungan mata dari percikan bahan kimia. - Non-vented goggles – Baik dipakai membuat perlindungan mata dari debu, uap, dan percikan bahan kimia. Selai itu, kaca mata ini dapat dapat dipakai membuat perlindungan mata dari gas beresiko. 3. Sepatu Sandal atau sepatu sandal dilarang dipakai ketika Kamu bekerja di laboratorium. Kenapa? Karena keduanya tidak dapat membuat perlindungan kaki Kamu ketika larutan atau bahan kimia yang tumpah. Sepatu umum biasanya telah cukup untuk dipakai sebagai pelindung. Tetapi, di laboratorium perusahaan besar, sepatu yang dipakai yaitu sepatu keselamatan atau sepatu safety lokal yang tahan api dan desakan tertentu. Diluar itu, terkadang disiapkan juga plastik alas sepatu untuk melindungi kebersihan laboratorium bila sepatu itu dipakai untuk keluar dari laboratorium. 4. Pelindung muka Seperti namanya, pelindung muka (face shield) dipakai membuat perlindungan muka Kamu dari panas, api, dan percikan material panas. Alat ini umum dipakai saat mengambil alat laboratorium yang dipanaskan di tanur suhu tinggi, melebur sampel tanah di alat peleburan taraf lab, dan mengambil perlengkapan yang dipanaskan dengan autoclave. 5. Masker gas Bahan kimia atau reaksi kimia yang dibuat dapat keluarkan gas beresiko. Oleh karenanya, masker gas sangat pas dipakai oleh Kamu hingga gas beresiko itu tidak terhirup. Diliat dari macamnya, masker gas dapat berbentuk masker gas umum yang terbuat dari kain dan masker gas khusus yang diperlengkapi material penghisap gas. Masker gas umum biasanya dipakai untuk kepentingan umum, misalnya bikin larutan standard. Disamping itu, masker gas khusus dipakai saat memakai larutan atau bahan kimia yang memiliki gas beresiko, misalnya asam klorida, asam sulfat, dan asam sulfida. 6. Kaos tangan Kaos tangan (glove) membuat perlindungan tangan Kamu dari ceceran larutan kimia yang dapat bikin kulit Kamu gatal atau melepuh. Beberapa macam kaos tangan yang dipakai di lab biasanya terbuat dari karet alam, nitril, dan neoprena. Berkaitan kaos tangan yang terbuat dari karet alam, ada yang diperlengkapi dengan serbuk khusus dan tanpa ada serbuk. Serbuk itu biasanya terbuat dari tepung kanji dan berperan untuk melumasi kaos tangan agar mudah dipakai. 7. Pelindung telinga Alat pelindung diri yang paling akhir yaitu pelindung telinga (hear protector). Alat ini umum dipakai membuat perlindungan teringa dari bising yang di keluarkan perlatatan tertentu, misalnya autoclave, penghalus sample tanah (crusher), sonikator, dan pencuci alat-alat gelas yang memakai ultrasonik. Setiap orang yang terkena kebisingan dibatasi dari segi waktu dan tingkat kebisingan. Batas kebisingan yang diijinkan menurut Occupational Safety and Health Administration (OSHA) yaitu seperti berikut : 8 jam = 90 dB 6 jam = 92 dB 4 jam = 95 dB 2 jam = 100 dB 1 jam = 105 dB 30 menit = 110 dB 15 menit = 115 dB B. Perlengkapan Keselamatan Laboratorium perlengkapan keselamatan laboratoriumSelain harus memakai alat pelindung diri, orang yang bekerja di laboratorium kimia harus juga tahu perlengkapan keselamatan laboratorium (laboratory’s safety equipment). Pada prinsipnya, perlengkapan itu dipakai apabila terjadi kondisi kritis darurat. Berikut beberapa contoh standard perlengkapan itu. 8. Pembasuh mata Pembasuh mata (eye wash) berperan membersihkan mata yang terserang cairan kimia. Cara kerjanya, bersihkan mata Kamu dengan air yang mengalir dari alat itu untuk beberapa saat. Saat membersihkan, pastikan tangan Kamu bersih hingga tidak mengganggu mata Kamu. 9. Fire blanket Cairan kimia yang tumpah mungkin membuahkan api. Untuk memadamkannya, Kamu dapat memakai selimut api (fire blanket). Pastikan Kamu memakai kaos tangan saat memakai atau bersihkan alat itu. 10. Safety shower Apa yang perlu dilakukan bila tubuh Kamu terserang tumpahan cairan kimia dengan jumlah relatif banyak? Cepatlah menuju safety shower dan guyur tubuh Kamu dengan air dari alat itu. Ini untuk bersihkan tubuh Kamu dari larutan kimia hingga tubuh Kamu terlepas dari cedera kronis. 11. Spill neutralizers Walau telah berkerja dengan hati-hati, terkadang larutan kimia tumpah ke lantai. Bila ini terjadi, spill neutralizers dipakai untuk menetralisir cairan kimia tumpah itu. Peralatan keselematan laboratorium ini diperlengkapi material asam dan basa. Sebagai contoh, apabila cairan yang tumpah itu asam, pakai material basa untuk menetralisirnya. 12. First aid kits Kotak obat untuk pertolongan pertama (first aid kits) bermanfaat apabila terjadi kecelakaan enteng, misalnya tangan tergores oleh suatu benda tajam. Kotak ini biasanya diisi obat luka, gunting, perban, dan alkohol. 13. Alat pemadam api Alat pemadam api enteng (fire extinguishers) bermanfaat untuk memadamkan api enteng yang terjadi karena kecelakaan kerja atau sumber lain. Sebagai contoh, Kamu tengah memakai tanur dan mendadak tanur itu keluarkan api, cepatlah pakai pemadam api untuk memadamkannya. Dengan hal tersebut, api tidak merembet ke mana-mana. Setelah api padam, selekasnya hubungi bagian keamanan atau bagian pemadam kebakaran di perusahaan Kamu untuk menginvestigasi selanjutnya. 14. Pintu keluar darurat Laboratorium baiknya diperlengkapi dengan juga pintu keluar untuk menghadapi kondisi darurat, misalnya gempa bumi dan kebakaran. Pintu ini khusus untuk dipakai untuk kondisi darurat saja dan tidak bisa dipakai untuk kepentingan umum. Oleh karenanya, pintu itu biasanya di desain tidak untuk dapat di buka dari luar laboratorium. Diluar itu, pintu itu diperlengkapi dengan juga alarm hingga apabila di buka akan membuahkan bunyi khusus. Bunyi ini terintegrasi dengan bagian keamanan hingga apabila makin sering di buka, pihak keamanan akan mengecek kondisi di sekitar pintu itu. 15. Ruang asam Ruang asam (fume hood) dipakai untuk mengambil larutan kimia yang memiliki gas beresiko (aseton, asam sulfat, asam klorida, dsb) atau mereaksikan larutan-larutan itu. Ruang asam ini diperlengkapi dengan penghisap hingga gas beresiko yang di keluarkan larutan kimia akan dihisap dan dinetralkan sebelumnya dibuang ke lingkungan. Dengan tahu perlengkapan keselamatan kerja di labortorium kimia, Kamu dapat memimalisir kecelakaan kerja atau potensi bahaya yang ada pada lab itu. Sudah pasti, perlengkapan itu harus dipakai dengan baik dan benar. Oleh karenanya, mintalah pada penanggung jawab laboratorium agar Kamu dilatih memakai perlengkapan pelindung diri dan perlengkapan keselamatan laboratorium. Diluar itu, minta juga staf keselamatan kerja untuk mengaudit perlengkapan dan keselamatan kerja di lab itu dengan cara reguler hingga segi bahaya dapat diidentifikasi sedini mungkin. |
AuthorHello World. :) Archives
April 2019
Categories |