1. Deteksi kedekatan (Proximity detection) Tak ada yang aman mengenai tambang, namun beberapa tempat di tambang lebih beresiko dari pada yang lain. Tehnologi deteksi kedekatan dapat mengingatkan penambang mengenai daerah dengan atap (roof) yang lemah atau lantai (floor) tidak stabil. Peringatan itu dapat di sampaikan pada orang lain juga. Dalam soal beberapa penambang tidak cukup hanya cepat membebaskan dirinya-sendiri dari daerah beresiko, siaga akan berperan untuk memberitahukan tim penyelamat dimana, tepatnya, penambang yang terjebak. Perubahan hari esok mungkin mengakibatkan info lebih banyak dari sebatas info tempat. Misalnya, status kesehatan penambang, dapat memberi info penting mengenai penyelamat sumber daya yang mereka dapat berikanlah sesaat operasi ekstraksi berjalan. Komunikasi real-time dapat dipakai untuk menolong penambang melakukan apa yang dia dapat untuk meninggalkan zona bahaya, dibanding dengan cara komunikasi yang alami delay waktu.
2. prosedur keselamatan (Safety procedures) Tehnologi dapat menyelamatkan nyawa, namun akan tidak banyak berbuat baik bila penambang jadi asal-asalan tentang praktek basic keselamatan. Sign in dan keluar untuk menerangkan kehadiran mereka, meyakinkan kalau masker oksigen, sepatu safety lokal dan respirator bekerja dengan baik, dan kontrol untuk lihat kalau senter yang fungsional dan baju masihlah utuh yaitu satu hal, harus dengan beberapa praktik ini dapat mungkin saja penyebabnya pada hidup dan mati. Kebiasaan keselamatan tidak beralih dan tidak bergantung pada umur seseorang penambang, pengalaman, atau manfaat pekerjaan. Manajemen harus selalu mengutamakan pentingnya ikuti dasar keselamatan, dan menyatakan kembali bahaya bila penambang meremehkan prosedur dan tidak cocok dengan protokol perlindungan. 3. Denda (Fines) Menjaga catatan keamanan yang bersih yaitu tanggung jawab perusahaan pertambangan. Menghukum perusahaan pertambangan ketika karyawan mereka mati harus jadi tanggung jawab pemerintah. Kecelakaan tentu terjadi, baik melalui kekeliruan manusia, rusaknya tehnologi, atau bencana alam, namun bila penyelidikan tunjukkan kalau perusahaan pertambangan memiliki beberapa kekeliruan dalam hilangnya nyawa, maka denda dan hukuman yang lain harus memaksa untuk menangani permasalahan apapun yang sudah terjadi untuk meyakinkan keselamatan pekerja. 4. Inspeksi (Inspections) Denda perusahaan setelah kecelakaan terlambat untuk menghindar kematian atau cedera, hingga tubuh pengawas pemerintah harus betul-betul mengecek tambang dengan cara pro aktif dan dengan cara acak. Ini akan menerangkan keadaan tambang dan perlengkapan, dan kebijakan dan prosedur keselamatan perusahaan, sebelumnya ada suatu hal yang salah. Peringatan dapat diberikan untuk pertama kalinya atau pelanggaran kecil, namun mungkin lebih efisien untuk kenakan denda lepas dari kondisi, untuk menguatkan pentingnya janji perusahaan dan selekasnya melakukan semua suatu hal yang dapat untuk melindungi pekerja tetaplah aman. 5. Detektor gas (Gas detectors) Detektor gas dapat memerankan penting, peringatan penambang modern ketika mereka berada dalam bahaya paparan gas beracun. Peringatan dapat di sampaikan pada semua anggota tim pertambangan, dan perbaikan pada tehnologi akan membiarkan mereka ketahui kehadiran gas beresiko sebelumnya mereka berani bekerja terlalu jauh. 6. Pencatatan yang baik (Good record-keeping) Pada th. 1968, 78 penambang tewas dalam apa yang di kenal sebagai Upper Big Branch Bencana Tambang di West Virginia. Debu batubara terbakar mengakibatkan ledakan fatal diTambang Upper Big Branch. Legislasi dikenalkan th. ini mengharuskan manajemen tambang dan operator untuk menaruh catatan dan log dari pembelian debu batu. Ini harus aktifkan Keselamatan Tambang & Administrasi Kesehatan untuk meyakinkan kalau operator tambang melakukan apa yang mereka dapat untuk meyakinkan kalau ledakan dari debu batubara belum terakumulasi dalam tambang mereka.
0 Comments
Leave a Reply. |
AuthorHello World. :) Archives
April 2019
Categories |